Kamis, 24 November 2011

Perbanyakan Tanaman



Sejak revolusi pertanian, pengembangan pertanian terus meningkat. Manusia yang lebih modern mulain menciptakan perbanyakan tanaman yang dipelajari dari kejadian-kejadian alam, seperti setek, cangkok, okulasi dan merunduk. Sejak perkembangan ilmu pengetahuan mulai maju, ditemukan tehnik perbanyakan tanaman yang lebih canggih seperti tehnik kultur jaringan. Melalui kultur jaringan bagian tanaman yang kecil bisa menghasilkan tanaman baru dalam jumlah besar hingga mencapai ribuan.
Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan dua yaitu :

I.Perbanyakan tanaman secara generative ( sexsual)

Perbanyakan secara generative (sexsual) dilakukan dengan menanam biji yang dihasilkan dengan penyerbukan antara bunga jantan (serbuk sari) dan bungan betina (kepala putik). Secara alami proses terjadi penyerbukan dengan bantuan angin atau serangga. Namun saat ini pernyerbukansering dilakukan oleh manusia, terutama para pemulia tanaman untuk memperbanyak dan menyilangkan tanaman dari beerapa varietas yan berbeda. Dalam perbanyakan secara generative, biji digunakan sebagai alat perbanyakan. Bahan tanaman yang berasal dari biji disebut benih.
Perbanyakan secara generative memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan perbanyakan secara generative adalah :

I.                   Tanaman bisa diperoleh dengan medah dan cepat
II.                Biaya yang dikeluarkan relative murah
III.             Umur tanaman lebih lama
IV.             Tanaman yang dihasilkan memiliki perakaran yang lebih kuat
V.                Varietas-varietas baru diperoleh dengan cara menyilangkannya
VI.             Dapat diunakan untuk daerah penghijaun

Kekemalahan perbanyakan secara generative yaitu :

I.                   Tanaman baru yang dihasilkan belum tentu memiliki sifat yang sama dengan induknya.
II.                Varietas yang yang baru muncul belum tentu yang lebih baik
III.             Waktu berbuah lebih lama dan kualitas tanaman baru diketahui setelah berbuah
IV.             Jika ditanam, dari ratusan atau ribuan biji yang berasal dari satu pohon induk yang sama akan menghasilkan banyak tanaman yang baru dengan sifat beragam.

Saat ini perbanyakan tanaman secara generative masih sangat banyak dilakukan terutama untuk menghasilkan jenis tanaman yang baru yang mempnyai kualitas kualitas bagus melalui cara penyilangan. Contoh tanaman tanpa biji. Biji yang berasal dari satu pohon induk yang sama akan menghasilkan banyak tanaman baru dengan sifat yang beragam. Ada yang sifatnya sama, atau bahkan lebih unggul dibandigkan dengan sifat pohon induknya.

Karena biji merupakan organ perkembangbiakan yang terbentuk dalam buah sebagai hasil pendewasaan bakal biji yang dibuahi. Perbanyakan melalui biji didahului dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina tanaman induk.

Siklus hidup sexsual atau generative

            Dalam siklus ini sifat sifat turunan merupakan sumbangan genetis tetuanya. Reproduksi dengan biji akan menyebabkan variasi antar tanaman. Pertumbuan dan perkembangan tanaman dari perkecambahan terjadi tiga fase yaitu :

1.      Fase embrio yang dimulai dengan fase antara gamet jantan dan gamet betina untuk membentuk zigot.
2.      Fase juvenile dimulai dengan perkecambahan biji dan embrio tumbuh menjadi tanaman muda.
3.      Fase transisi adalah fase pada saat tanaman secara bertahap kehilangan sifat juvenilitas nya dan memasuki masa dewasa.

Struktur biji (benih)

            Pada umum nya benih mempunyai susunan yang sama terdiri dari : embrio (akar dan tunas muda) dan cadangan makan yang diperlukan untuk pertumbuhan sampai daun-daun tanaman aktif melakukan fotosintesis. Phaseolus sp mewakili benih tanaman dikotil terutama kacang-kacangan. Embrio terdiri dari plumula dan radikel muda, memduduki sebagian kecil dari berat benih total bit gula sabenarnya juga termasuk dikotil namun memiliki struktur yang berbeda dengan phaseolus sp. Dalam benih it gula, candangan makanan terutama disimpan dalam periperm dan endosperm dan sedikit dalam kotiledon.

            Tipe perkecambahan juga berbeda-beda untuk setiap tanaman. Pada tanaman jagung dan beberapa tanaman serelia yang lain bagian yang tersisa dari benih dan tetap tertinggal didalam tanah sewaktu daun pertama muncul dari keleoptil. Tipe perkecambahan seperti ini disebut hypogeal. Sedangkan tanaman yang lain mempunyai tipe yang berbeda. Dimana kotiledon muncul keatas permukaan tanah dan berkembang menyerupai daun yang mengandung korofil. Tipe perkecambahan seperti ini disebut epigeal.

Faktor- faktor lingkunagan yang mempengaruhi perkecambahan
1.      Ketersedian air
2.      Suhu
3.      Pertukaran gas antara enbrio dan atmosfer
4.      Cahaya
5.      Penyimpanan dan perlakuan benih

0 komentar:

Posting Komentar

4ndrian0nlii © 2008 Template by:
SkinCorner